Mengembangkan Bisnis? Ini Pentingnya Growth Plan untuk Kembangkan Bisnismu

Memulai suatu usaha memang bukan hal yang mudah. Diperlukan niat, market research, pilih partner kerja, keputusan sourcing, dan banyak masih lagi. Akan tetapi, ada yang tidak kalah penting dalam menjalani usaha, yaitu untuk mengembangkan bisnis yang sudah berjalan. Terus bertumbuh dan tidak stagnan adalah hal yang wajib dilakukan jika kita mau terus relevan di pasar.
Mengapa harus terus bertumbuh?
Bila bisnis hanya stuck di tempat, kemungkinan besar posisi kita akan digantikan oleh kompetitor yang memiliki visi dan tujuan yang jelas. Kita juga perlu memikirkan cara agar kita dapat terus bersaing di pasar di tengah banyaknya kompetitor yang berjamuran.
“Growth is painful. Change is painful. But, nothing is as painful as staying stuck where you do not belong” – Narayana Murthy
Untuk itu, sangat penting bagi kita para pelaku bisnis untuk memiliki growth plan saat ingin mengembangkan usaha, baik itu online shop, restoran, agency, dan sebagai nya. Tanpa sebuah plan yang jelas, kita hanya akan menghabiskan waktu, tenaga, dan modal karena hasil yang didapatkan tidak akan maksimal. Perlu diketahui juga bahwa saat menentukan goal, kita harus tahu dimana posisi usaha kita sekarang. Ambisi besar memang boleh, tapi kita juga harus tahu untuk bersikap realistis dan selalu aware dengan kondisi pasar. Amazon dan Walmart bukanlah bisnis yang dibentuk semalaman, ada proses panjang dan banyak kegagalan sebelum akhirnya mereka bisa menjadi sukses.
Membuat Growth Plan agar Kamu Terus Disiplin Mengembangkan Bisnis
Setidaknya, ada beberapa step yang bisa kita bisa membantu kita membentuk growth plan dalam berbisnis.
1. Tentukan Metriks untuk Mengukur Goal Kamu
Menurut Caleb Mynnat, seorang penulis di DigitalMarketer, ada dua komponen penting yang perlu ada di growth plan usaha kita, yaitu goal dan metriks untuk mengukur goal tersebut. Sebagai contoh, Ani adalah seorang owner healthy catering yang memiliki goal untuk menjadikan usaha nya menjadi healthy catering terbesar di kota nya. Di sini, ada beberapa metriks yang dapat Ani gunakan, misal nya total revenue, jumlah customer, traffic di social media, dan jumlah customer yang melakukan repeat order. Tentu nya, metriks yang digunakan berbeda-beda untuk setiap bisnis dan harus disesuaikan dengan kondisi. Tanpa metriks yang jelas, kita akan sulit untuk disiplin mencapai sebuah ultimate goal.
2. Analisa Kondisi Bisnis Kamu Saat Ini
Hal penting yang perlu diketahui juga adalah posisi bisnis kita saat ini. Kemudian, kita perlu menganalisanya sesuai dengan metriks yang sudah kita tentukan tadi. Perlu diketahui bahwa di step ini, kita tidak hanya berhenti pada angka atau jumlah, tapi juga menganalisa usaha apa saja yang sudah kita lakukan selama ini. Apa saja strategi marketing yang selama ini kita jalani? Apakah team kita sudah kompak dalam menjalankan bagiannya? Apa saja kendala yang paling banyak dihadapi? Analisa yang dilakukan akan membuat kita lebih aware dengan kekuatan bisnis kita dan kesempatan untuk improve di hal-hal yang masih kurang. Apabila kekuatan tersebut dalah competitive advantage usaha kita dibadingkan dengan kompetitor, itu adalah kesempatan untuk kita lebih menonjolkan hal tersebut dalam branding.
Dalam hal ini, kita perlu ingat bahwa feedback dari customer adalah hal yang sangat penting. Usaha kita untuk mengembangkan bisnis akan sisa-sia bila kita tidak mengenal customer kita dengan baik karena kita berjalan untuk mencapai tempat yang salah. Untuk itu, kita bisa meminta customer mengisi feedback form atau kuesioner setelah kita melakukan sales. Anda juga bisa memberi reward agar mereka tertarik untuk mengisi, misal kesempatan untuk mendapat giveaway dengan syarat telah mengisi feedback form.
3. Pilih Strategy Marketing yang Sesuai dengan Bisnis Model Kamu
Semua orang tahu bahwa cara untuk meningkatkan revenue adalah meningkatkan sales. Namun, kita juga perlu aware bahwa profit yang di dapatkan usaha adalah revenue minus expenses. Memilih marketing strategy yang efisien dapat membantu kita untuk meningkatkan profit yang sustainable di jangka waktu panjang karena pengeluaran berlebihan dapat diminimalisir. Perlu diingat, memiliki money management yang baik sangat penting untuk mengembangkan bisnis.
Menurut Jimmy Daly, seorang co-founder dari Superpath, ada dua variable yang dapat dijadikan starting point untuk menentukan marketing strategy, yaitu Average Revenue per Unit (ARPU) dan sales cycle. ARPU adalah metriks untuk mengukur apakah barang atau jasa yang kita sediakan memiliki profit margin yang tinggi atau rendah. Sedangkan, sales cycle menghitung berapa lama proses yang dilakukan untuk kita melakukan sales.
Agency dan konsultan pajak adalah contoh usaha yang memiliki client relationship yang sangat intensif, sehingga mereka memiliki sales cycle yang panjang dan ARPU yang besar. Bisnis model seperti ini akan lebih cocok untuk fokus pada peningkatan kualitas jasa daripada peningkatan jumlah customer base. Sehingga, budget perusahaan dapat lebih difokuskan untuk meningkatkan customer retention rate dan marketing dapat di maksimalkan melalui word-of-mouth. Sedangkan, bisnis supermarket atau e-commerce adalah contoh bisnis yang memiliki profit margin sedikit dan sales cycle yang cepat. Dalam hal ini fokus marketing untuk meningkatkan traffic melalui diskon sangat penting untuk mengundang customer dalam jumlah yang besar. Untuk itu, kita perlu mengenali bidang usaha kita dengan baik untuk menentukan strategi growth plan yang efektif dan maksimal.
Bahkan, perusahaan besar global pun tetap harus bertumbuh untuk terus relevan
Pada inti nya, proses yang dilalui untuk mencapai kesuksesan memang bukanlah hal yang mudah. Bahkan, perusahaan yang sudah besar dan well-established di market seperti Amazon, Instagram, dan Netflix pun tetap memiliki challenge tersendiri agar bisnis mereka tetap relevan dan terus bertumbuh. Bisnis taksi konvensional yang sudah stagnan dengan sekejap diambil alih oleh Uber dan Grab. Kita perlu sadar bahwa Uber dan Grab tentu memiliki sebuah plan yang jelas sebelum mereka masuk ke pasar.
Perlu Sobat ACE ingat bahwa dalam membuat growth plan untuk mengembangkan bisnis, kita harus memiliki metriks yang jelas. Setelah itu, kita bisa menganalisa kondiri usaha kita saat ini dan menyesuaikan strategi sesuai dengan model bisnis Anda. Yang pasti semua itu harus realistis dan disesuaikan dengan kondisi market ya.
Semoga tips ini berguna untuk Sobat ACE yang ingin mengembangkan usaha ya! Jika Sobat ACE ada pertanyaan mengenai bisnis, Sobat ACE dapat meninggalkan komentar di bawah ini. Untuk belajar lebih lanjut seputar entrepreneurship, Sobat ACE bisa mendaftarkan diri di website ACE Commerce. Kalian juga bisa join online course di website dimana Sobat ACE bisa mendapatkan berbagai pengetahuan baru mengenai bisnis.
Responses