Peluang Komoditas Impor Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Maret 2020 mencapai US$ 13,35 miliar. Jumlah ini naik sebanyak US$ 1,80 miliar atau 15,60% mom apabila dibandingkan dengan Februari 2020 sebesar US$ 11,54 miliar. Kenaikan nilai impor ini disebabkan oleh naiknya nilai impor non minyak dan gas (migas) menjadi sebesar US$ 11,74 miliar dari sebelumnya US$ 9,80 miliar. Apabila di artikel sebelumnya kita membahas tentang Memulai Bisnis Impor Tanpa Ribet, kali ini kita akan membahas peluang komoditas impor apa saja yang masih bagus!
Komoditas Impor
Komoditas merupakan suatu benda yang memiliki fisik nyata dan relatif mudah diperdagangkan, dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu, serta juga dapat dipertukarkan dengan produk lain yang sejenis. Menurut KBBI, komoditas berarti sebagai produk dagangan utama atau benda niaga. Biasanya berupa produk mentah yang bisa digolongkan berdasarkan mutu, sesuai standar perdagangan internasional. Seperti, kopi, beras, gandum, karet, jagung, dan lain sebagainya.
Empat Jenis Produk Komoditas
Dalam perdagangannya, komoditas biasanya terbagi ke dalam empat jenis, yaitu:
-
Logam
Komoditas dari jenis logam terdiri dari produk atau barang hasil pertambangan dan bersifat logam. Komoditas dari jenis ini sendiri masih bisa dibedakan menjadi dua jenis lagi, yaitu logam industri dan logam berharga.
Untuk logam industri, produk yang dimaksud adalah tembaga, nikel, aluminium, magnesium, cobalt, titanium, timah, dan lain sebagainya. Biasanya, produk tambah dari jenis ini diperdagangkan menggunakan satuan metrik berupa ons, kilogram, dan juga ton.
Di sisi lain, yang termasuk dalam jenis logam berharga adalah emas, perak, platinum, dan palladium. Komoditas ini pada umumnya dihitung dengan menggunakan satuan troy ons. Akan tetapi, khusus pada produk emas, perdagangannya juga bisa dilakukan dengan menggunakan satuan kilogram.
-
Energi
Selaras dengan logam, komoditas energi juga berupa semua produk yang dihasilkan dari tambang serta eksplorasi. Namun, produknya dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan bakar.
Pada umumnya, produk dari komoditas energi ini diperdagangkan dalam skala internasional menggunakan satuan metrik, ton, ataupun barel. Beberapa contohnya yaitu batubara, bensin tanpa timbal, gas alam, diesel, dan minyak bumi (Brent Crude Oil dan Light Sweet Crude Oil).Â
-
Pertanian
Biasanya produk yang didapatkan dari hasil pertanian dapat dimanfaatkan untuk memenuhi keperluan manusia. Komoditas dari jenis pertanian juga dibedakan menjadi dua kelompok, yakni hasil perhutanan dan hasil pertanian.
Contoh dari hasil perhutanan adalah karet, sawit, kapas, rotan, dan lain sebagainya. Sedangkan dari hasil pertanian meliputi beras, jagung, kopi, kedelai, gula, gandum, dan lain sebagainya. Dalam perdagangannya, produk dari komoditas jenis pertanian dihitung dengan menggunakan satuan ons, gantang, ton, dan kilogram.
-
Peternakan
Jenis komoditas yang terakhir adalah peternakan, yaitu produk yang berasal dari peternakan dan mencakupi ternak hidup. Seperti daging, susu, serta pakannya.
Contoh produk dari komoditas jenis ini adalah ayam, sapi, babi, daging sapi, daging babi, daging ayam, susu sapi, pakan ternak, dan lain sebagainya. Dalam perdagangannya, jenis peternakan ini biasanya diperjualbelikan dalam satuan pon.
Komoditas Impor Indonesia
-
Aluminium
Salah satu komoditas impor yang terbanyak adalah aluminium. Nilai impor komoditas aluminium ini mencapai US$ 881,2 juta atau sekitar Rp 12,1 triliun. Dengan nilai yang cukup terbilang fantastis tersebut maka, jumlah aluminium yang berhasil diimpor adalah sebesar 311,11 juta kilogram. Impor aluminium ini berasal dari China.
-
Pipa Besi dan Baja
Indonesia juga mengimpor komoditas pipa besi dan baja senilai US$ 414,1 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun dari negara China. Jumlah yang didapatkan untuk komoditas pipa besi dan baja dari nominal tersebut adalah sebesar 280,4 ribu ton. Selain itu, besi dan baja juga diimpor oleh Indonesia dari negara Iran yaitu sebesar US$ 16,4 juta atau sekitar Rp  226,3 miliar.
-
Pupuk
Komoditas lainnya yang diimpor adalah pupuk. Nilai dari impor pupuk dari negara tirai bambu mencapai US$ 523,8 juta atau sekitar Rp 7,21 triliun. Jumlah pupuk yang didapatkan dari nominal tersebut adalah sebesar 2,3 juta ton.
-
Beras
Walaupun Indonesia sendiri merupakan negara agraris, namun Indonesia juga melakukan impor beras dari berbagai negara untuk memenuhi permintaan di domestik. Indonesia mengimpor beras dari negara Vietnam, Thailand, Pakistan, India, Myanmar, dan lain-lain. Nilai impor beras adalah sebesar US$ 156,332 juta. Volume impor beras dengan nominal tersebut adalah sebesar 302,71 juta kilogram.
-
Gula
Nilai impor gula pasir adalah senilai US$ 31,11 juta. Volume dari impor gula pasir ini adalah sebesar 52,45 juta kilogram. Indonesia mengimpor gula pasir dari Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan lainnya. Selain itu, Indonesia juga mengimpor gula tebu dari negara Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Singapura. Nilai impor gula tebu di Indonesia adalah sebesar US$ 121,14 juta dengan volume sebesar 25,21 juta kilogram.
-
Daging
Indonesia juga mengimpor daging sejenis lembu senilai US$ 121,14 juta. Jumlah daging sejenis lembunya adalah sebesar 25,21 juta kilogram yang berasal dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Singapura. Selain daging sejenis lembu, Indonesia juga mengimpor daging ayam dari Malaysia. Daging ayam diimpor oleh Indonesia senilai US$ 30,26 ribu dengan volume 10,83 ribu kilogram.
Peluang Komoditas Impor
Tidak bisa dipungkiri bahwa anak muda lebih suka membeli sebuah barang dari luar, sebut saja made in USA, made in China, dan lain-lain sebagainya dibandingkan produk lokal. Beberapa alasan yang mereka paparkan juga sangat bervariasi, mulai dari : lebih bagus, lebih canggih, relatif lebih murah, dan juga kualitasnya lebih baik. Berikut ada beberapa komoditas impor yang diminati oleh anak muda saat ini:
-
Drone
Teknologi ini sangat marak bagi kaum millenials. Mereka menyebutnya dengan camera terbang, sebuah barang teknologi memiliki baling- baling copter dan dilengkapi kamera yang dapat diterbangkan dengan menggunakan remote control ini ternyata sangat sukses diterima dipasar dalam negeri terutama pada kalangan millennials. Drone juga memiliki jenis- jenis tersendiri mulai dari 2 copter/ quadcopter hingga 8 atau 10 copter/ quadcopter. Saat ini, drone sudah digunakan di berbagai industri, seperti industri entertainment, konstruksi, hingga industri pertanian.
-
Mesin Printing 3D
Printer 3D merupakan mesin generasi baru yang dapat membuat banyak hal untuk keperluan sehari-hari dari mulai dekor rumah, aksesoris dan masih banyak lagi. Bahkan, bisa juga digunakan untuk membuat meja, kursi dan lainnya. Printer 3D ini sangat luar biasa menakjubkan karena mereka dapat menghasilkan berbagai jenis objek, dengan berbagai ukuran dan bahan atau material.
Saat ini, printer 3D telah mengganti jalur produksi pabrik tradisional dengan hanya menggunakan mesin tunggal, seperti halnya hadirnya printer inkjet yang telah menggantikan botol tinta dan mesin cetak. Menariknya lagi, printer 3D ini mendukung desain yang sangat detail yang tidak bisa dilakukan oleh tenaga manusia. Tingkat detail yang tinggi menjadi alasan kenapa printer 3D semakin banyak digunakan.
-
Alat Kopi
Semakin maraknya coffee shop di berbagai daerah membuat komoditi ini sangat dicari, yaitu alat kopi. Alat- alat kopi kini banyak didatangkan dari berbagai negara seperti China, Jerman, Italia, Korea, Jepang, dan amerika serikat. Beberapa alat kopi yang sangat banyak di impor adalah seperti : mesin roasting, packaging aluminium voil, mesin espresso, manual brewing, coffee drip, dan lain – lain sebagainya. Dengan meningkatnya jumlah bisnis warung kopi, maka tidak ada yang mustahil untuk dapat meraup keuntungan impor alat- alat kopi.
Semoga edukasi di atas dapat bermanfaat untuk bisnis Sobat ACE ya! Jika Sobat ACE ada pertanyaan mengenai bisnis, Sobat ACE dapat meninggalkan komentar di bawah ini. Untuk belajar lebih lanjut, Sobat ACE bisa mendaftarkan diri di website ACE Commerce dan follow Instagram ACE Commerce Community dimana Sobat ACE bisa mendapatkan berbagai pengetahuan baru mengenai bisnis.
Responses