Disney Dan Taktik Produksi Ulang Filmnya

Sudahkah anda menonton Lion King? Film yang tentu sangat dikenal oleh kalangan anak anak 90 an, yang dirilis oleh Disney di tahun 1994. Pada tanggal 22 November 2018, Disney mengumumkan bahwa akan merilis ulang film Lion King, hanya saja bukan dalam bentuk animasi, melainkan bentuk live action. Tentu saja semua orang tertarik untuk melihat film yang sangat digemari ketika masih berumur belia tersebut. Siapa yang tidak? Apalagi teringat dengan lagu “Hakuna Matata” yang dinyanyikan oleh Timon, Simba dan Pumbaa tersebut.

Source : Disney

Tapi ternyata, hal tersebut pun tidak hanya dilakukan Disney pada film Lion King saja. Disney juga melakukan hal yang sama pada film Wulan, Dumbo, Aladdin dan masih banyak lagi. Jika ditotal, Disney sudah memproduksi ulang 13 film animasi menjadi film live action dan masih ada 4 film animasi yang akan ditayangkan di tahun 2019 dan tahun 2020 mendatang. Pernah terpikir mengapa Disney melakukan produksi ulang ini?

Ada beberapa alasan yang menjawab pertanyaan tersebut, namun, jawaban yang paling masuk akal adalah keuntungan. Dengan adanya inisiatif Disney memproduksi ulang film animasi tersebut, Disney tidak perlu berusaha untuk memperkenalkan karakter baru kepada masyarakat. Tidak perlu mempromosikan karakter tersebut, tidak perlu waktu yang banyak membangun image karakter yang baru. Disney juga tidak perlu repot – repot mendorong tim kreatif mereka untuk merakit cerita baru yang memiliki pelajaran hidup yang lebih berharga dibandingkan dengan film animasi mereka yang sudah dikenal baik oleh banyak orang.

Hal ini terbukti jelas dari keuntungan yang diraih oleh Disney dari hasil produksi ulang film animasi tersebut. Film live action The Beauty and The Beast berhasil meraup keuntungan lebih dari 18 Triliun Rupiah di seluruh dunia. Film live action lain, The Jungle Book, pun berhasil meraup keuntungan 13 Triliun Rupiah. Angka-angka tersebut berhasil dicapai oleh Disney hanya dengan memproduksi ulang film animasi mereka.

Tentu taktik ini berhasil menghasilkan banyak keuntungan kepada pihak Disney, namun tentu banyak kritik yang diterima Disney dari pihak kritikus. Pada website review film, rottentomatoes.com, film Aladdin tidak menerima review yang baik dari kritikus. Kritikus menilai film ini dengan score hanya 57% dari nilai 100%. Salah satu pendapat yang dilihat adalah pendapat dari Anthony Lane yang isinya “In short, it’s a whole old world.” yang sangat bertentangan dengan lagu yang dibawa oleh film Aladdin “A Whole New World”. Selain itu, banyak kritikus yang menilai bahwa film ini membosankan dan biasa-biasa saja. Dapat kita simpulkan bahwa kritikus tersebut benar benar memegang nilai yang dibawa oleh film asli animasi Aladdin tahun 1992.

Source : Disney

Tapi, lagi dan lagi, Disney memproduksi film tersebut bukan untuk kritikus namun untuk masyarakat luas. Film Aladdin menerima score 94% dari nilai 100% dari audiens yang bukan kritikus. Sangat bertentangan dari review yang diberi oleh kritikus, terutama tentang peran Will Smith sebagai Genie dengan penampilan yang “Sangat Biru” didepan kamera. Audiens menyukai film tersebut, dan mereka jauh lebih menghargai film tersebut dibandingkan dengan film animasi original Aladdin. 

Dari hal ini, tentu terbukti bahwa dengan memproduksi ulang film tersebut dapat memikat audiens yang sudah mengenal karakter film animasi Disney dan menghasilkan keuntungan yang sangat baik untuk Disney. Namun, sampai kapan Disney akan melakukan hal yang sama? Apakah di waktu yang akan mendatang, Disney akan menghancurkan reputasinya dari film live action mereka yang dinilai kurang memuaskan baik itu oleh kritikus dan audiens?

Source: Mvslims.com

Jika kita merefleksikan apa yang dilakukan Disney pada dunia bisnis tentu kita akan menemui hal yang jauh berbeda. Di zaman yang sangat dinamis ini, tentu konsumen jauh lebih menghargai produk yang cepat, murah, dan menghasilkan solusi terbaik. Apakah mungkin jika kita menyuguhkan produk lama kepada konsumen, konsumen akan menerima produk tersebut sebaik konsumen menerima film live action Disney?

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Our ACE team is here to answer your questions. Ask us anything!