Berawal Dari Hobi, Willy Berhasil Mengembangkan Usaha Jual Beli Motor.

KJV Motosport adalah usaha yang bergerak di jual beli motor bekas khusus untuk spek mesin 250 cc keatas. Willy Wu, owner dari KJV Motosport, menjelaskan bahwa usaha ini dimulai dari hobi pribadi dan kebutuhan sehari-hari. Sebelum memulai bisnis KJV Motosport, Willy sempat menjadi karyawan, guru bimbel dan translator. Karena merasa penghasilan yang dihasilkan dari pekerjaan tersebut kurang mencukupi untuk kebutuhan sehari hari, maka Willy memulai KJV Motosport.
Willy sempat mengemban edukasi di Taiwan di jurusan kuliah Teknik Kimia. Willy mengakui latar belakang edukasinya kurang sesuai dengan usaha yang dijalaninya sekarang, namun Willy sudah berhasil membawa KJV Motosport untuk 5 tahun dan masih akan berlanjut. Sebelum mengerjakan usaha KJV Motosport Willy pernah usaha bimbel, gulali dan susu.
Ada banyak kesulitan yang dialami oleh Willy dan team KJV Motosport dalam merintis usaha ini. “Suka dukanya banyak ya, yang rugi-ruginya banyak, ketipu, kena complain sana-sini karena dulu milih motor kami belum sedetail sekarang,” jelas Willy. Jika dibandingkan dengan KJV Motosport sekarang, pelayanan yang diberikan sudah dapat dikategorikan menjadi “Zero Complain”. Usaha yang membawahi sekitar 20 karyawan ini pun sedang berfokus pada ekspansi dan kualitas pelayanan. Willy menjelaskan bahwa KJV Motosport berkomitmen untuk menyediakan unit dengan harga terbaik dan kualitas terbaik.
Pangsa dari KJV Motosport-pun hanya dapat dikategorikan sebagai “Semua orang yang suka motor”. Tidak ada pangsa khusus yang ditargetkan oleh KJV Motosport. Remaja, anak-anak, orang tua sampai wanita pun pernah membeli motor di KJV Motosport. Cara memasarkan KJV Motosport pada pangsa-pangsa tersebut pun simple. Willy dan team cukup mengakses media sosial dan mempublish unit-unit yang ada pada media sosial tersebut.
Media sosial yang digunakan oleh KJV Motosport pun beragam. Sebelum munculnya Instagram, KJV Motosport sempat menggunakan Facebook Group dan forum jual beli seperti Kaskus dan OLX. Namun, setelah beberapa waktu, KJV Motosport mulai mengikuti perkembangan media sosial dan mulai memasarkan unit mereka di media sosial yang semakin banyak digunakan oleh kebanyakan orang sekarang, seperti Instagram dan Youtube. Tidak hanya berhenti di kedua media sosial tersebut, KJV Motosport juga menciptakan website perusahaan untuk diakses oleh pangsa-pangsa tersebut.
Menurut Willy, meng-engage pasar adalah hal yang penting dalam melakukan bisnis. Willy mengibaratkan bahwa website dan media sosial dari KJV Motosport adalah toko di dunia maya atau online. Karena hal itu, untuk terus meng-update dan menginformasikan semua info yang ada pada website dan media sosial adalah hal yang penting untuk dilakukan. KJV Motosport pun mengalokasikan tim khusus untuk menyampaikan informasi tersebut dari toko online mereka.
Meskipun fondasi digital marketing KJV Motosport sudah sangat baik, Willy menjelaskan bahwa kegiatan digital dan fisikal haruslah tetap seimbang dijaga. Willy menjelaskan bahwa banyak hal offline dalam usahanya yang masih memerlukan perhatian besar, seperti quality check motor masuk, pelayanan ketika customer datang ke showroom, dan seterusnya. Menurut Willy, baik pelayanan toko online dan offline haruslah seimbang. “Nihil hasilnya jika online marketing berjalan baik tapi pelayanan offline berjalan busuk,” ucap Willy.

Ketika ditanya jenis unit apa yang paling sering diincar oleh pembeli, Willy pun menjelaskan bahwa unit yang paling sering diincar kebanyakan bermesin 250 cc. Selain Honda CBR 250, Yamaha r25 dan jenis motor matic seperti X-Max dan Forza, Willy mengkhususkan motor dengan Merk Ninja. “Cuma, pasti kalau di Indonesia ya ora Ninja ora cinta ya,” ucap Willy sambil bercanda. Willy pun menjelaskan bahwa motor favoritnya adalah Yamaha R1 dan Kawasaki Ninja H2. Dapat dimaklumi bahwa Willy sudah sering melihat motor ber-spek 250 cc, sehingga motor favoritnya memiliki spek mesin 1000 cc. Namun, meskipun Willy memfavoritkan motor tersebut, Willy menggunakan motor tersebut tidak lama dan langsung menjualnya kembali kepada pembeli.
Meskipun hobi Willy ada di spek 250cc keatas, ternyata Willy melihat ada kesempatan untuk membuka usaha yang sama di motor berspek 150cc. Willy menyediakan KJV Motostart kepada masyarakat karena Willy menilai bahwa di pasar motor 150cc belum ada dealer yang trusted. KJV Motostart pun memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan showroom motor 150cc lainnya, dimana KJV Motostart juga menyediakan garansi motor, quality control dan harga bagus untuk masyarakat pengincar motor berspek 150cc.
Garansi motor mencakup kelengkapan surat-surat, anti kilometer palsu, mesin bongkaran dan motor bekas tabrakan. Willy pun selalu menekankan ini ketika melakukan penjualan kepada calon pembelinya. Willy dan KJV Motosport pun selalu terbuka kepada calon pembelinya tentang cacat atau minus yang dimiliki oleh motor yang akan dijual. Satu hal yang unik adalah, calon pembeli tidak diizinkan untuk mentransfer biaya sebelum benar benar diberi informasi yang lengkap oleh KJV Motosport. Hal ini tentu menunjukkan sisi integritas dari usaha Willy dan KJV Motosport.
Pesan yang diberi oleh Willy kepada calon pengusaha lainnya bersifat konkrit. “Yang pertama, pastikan ketika kamu mau memulai usaha, kamu punya hati dan jiwa yang bersih. Kedua, pastikan kamu punya keuangan yang bersih.” Willy menjelaskan bahwa hal ini sangat penting ketika kita membuka usaha. “Banyak banget orang yang sudah usaha, untung sedikit dipakai semuanya akhirnya selama 10 tahun usaha ga ada untungnya sama sekali,” ucap Willy. Hal ini diibaratkan Willy seperti mendirikan rumah diatas pasir.Yuk, cari tau lebih dalam lagi langsung dari Willy KJV Motosport di link berikut ini!
Responses